Selasa, 04 Oktober 2016

psikologi manajemen

PSIKOLOGI MANAJEMEN
https://ayutyasgotocampus.files.wordpress.com/2014/09/gundar-logo.jpg
Nama Anggota Kelompok:
Bella Apriana (12514101)
Kelvin Rino P (15514805)
Marlinda Diah N (16514418)
Nadia Ulfha(17514743)
Polina Arienday (18514456)
3 PA 19

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca serta dapat menjadi sumber referensi bagi pembaca.
    
                                                                                     
Bekasi, September  2016

Penyusun  
    
             
                                                          
A.                PENDAHULUAN

Dalam menjalani karirnya sebagai HRD di PT. Ruyung Karya Mandiri, Pak Aswani menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia hadapi terkait dengan hubungan  dengan kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah kerja, dan pakAsmawi terkadang merasa sangat kewalahan dengan memperkerjakan karyawan baru.
Karyawan baru tersebut harus mulai mempelajari segala sesuatu dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi masalah besar ketika perusahan ini sedang mendapatkan permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya, permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji yang sering kali di nilai terlalu rendah.
Dan yang terakhiri ialah konflik yang sering terjadi antara expatriat atau staff asing yang di tempatkan oleh perusahan yang menjalin kerja sama dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan karyawan setempat. Beberapa karyawan mengaku bahwa terkadang perbedaan budaya yang sering kali mengakibatkan munculnya kesalahpahaman.
Pada contoh kasus di tahun 2007, PT.Ruyung Karya Mandiri menjalin kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dalam mencari waitres serta room cleaning service untuk hotel tersebut. Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena perbedaan budaya dimana orang Dubai berbicara memang dengan nada keras dan lantang beberapa karyawan merasa bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi.
Pada kasus diatas banyak terjadi permasalan yang dihadapi, dimana pak aswani belum mengerti bagaimana mengatur organisasi, komunikasi dengan yang lain pun belum terjalin dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang masalah psikologi manajamen, organisasi, komunikasi, dimensi-dimensi komunikasi, wewenang, pengaruh, dan sebagainya.
B.     TEORI

1.      Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Ada 4 fungsi utama dalam manajemen antara lain perencanaan, pengoraganisasian, pengarahan, pengawasan.
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.  Ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan atau organisasi.

2.                     Organisasi
Psikologi manajemen dibutuhkan dalam berorganisasi. Apa itu organisasi? Menurut Dimock (1960:129) Organisasi adalah suatu cara yang sistematis untuk memadukan bagian-bagian yang saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh dimana kemenangan, koordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi (industri) dapat kita pandang sebagai suatu system yang terbuka.
Kast & Rosenzweig (1974) mengartikan system sebagai “suatu kesatuan keseluruhan yang terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen atau subsistem, yang saling tergantung, yang dipisahkan dari suprasistem sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat ditemukenali”.
Orrganisasi (industry) sebagai suatu system terdiri dari subsistem, yaitu satuan kerja yang besar seperti divisi atau urusan. Satuan kerja yang besar ini terdiri dari satuan-satuan kerja yang lebih kecil (sub-sistem), seperti bagian. Setiap bagian terdiri dari satuan kerja yang lebih kecil lagi, misalnya seksi. Demikian seterusnya sampai ke satuan kerja yang kita tetapkan sebagai yang terkecil, yaitu tenaga kerja.
Untuk mencapai tujuan dalam berorganisasi dibutuhkannya komunikasi yang baik agar memudahkan jalannya organisasi.

3.                     Definisi komunikasi
Menurut Laswell, komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
Menurut Carl I. Hovland, Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
Shannon dan Weaver (1949), berpendapat bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Wiseman dan Barker mengemukakan bahwa model komunikasi memiliki 3 fungsi, sebagai berikut:
1.       Menggambarkan proses komunikasi;
2.       Menunjukan hubungan visual
3.       Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Sementara Deutsch mengatakan bahwa model komunikasi mempunyai empat fungsi, sebagai berikut :
1.       Fungsi pengorganisasian. Model membantu mengorganisasikan unsur-unsur secara sistematis, sehingga kita memperoleh gambaran secara holistic
2.       Fungsi penjelasan. Model membantu menjelaskan penyajian informasi secara sederhana
3.       Fungsi heraustik. Model memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pokok dari suatu proses atau system
4.       Fungsi prediksi. Model dapat memperkirakan hasil atau akibat yang dicapai (Sendjaja, 1999)

4.                  Dimensi-dimensi komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa dimensi yaitu:
1.       Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan.
2.                   Dimensi Hubungan
Dimensi hubungan disandi secara nonverbal dan menunjukkan bagaimana cara menunjukkan dan mengisyarakatkan bagaimana proses komunikasi antara satu sama lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi massa dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan yang dipakai, dll.
3.                   Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi  kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.
5.                     Pengaruh
Pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita dapat mempengaruhi orang lain dalam segala hal. Misalnya saat kita memberikan saran kepada teman kita tentang masalah yang ia hadapi, kmungkinan ia akan terpengaruh dengan saran yang kita berikan.
WJS. Poerwardaminta berpendapat bahwa, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang bekekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain ( Poerwardaminta: 731)

6.                     Kunci-kunci perubahan perilaku
Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : 
1.       Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas. 
2.       Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. 
3.       Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda.
Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu : 
1.       Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain. 
2.       Orang penting sebagai referensi Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi, seperti : guru, kepala suku dan lain-lain. 
3.       Sumber-sumber daya Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, keterampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. 
4.       Kebudayaan Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku. Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.

7.                  Bagaimana memperngaruhi orang lain
Dalam mempengaruhi orang lain kita harus memiliki beberapa cara yakni:
1.       Jangan mengkritik
2.       Jangan mempermalukan orang lain
3.       Jangan reaktif
4.       Gunakan kalimat positif
5.       Tertarik terhadap orang lain
6.       Ikuti arah pembicara orang lain
7.       Biarkan orang lain menunjukan kebolehannya
8.       Berikan lebih daripada yang diharapkan
9.       Percaya pada orang lain
10.    Menyesuaikan cara berpikir dengan lawan bicara anda
11.    Mintalah pendapat  sebagai gant perintah langsung
12.    Gunakan kata-kata lawan bicara
13.    Mulailah dengan cara yang ramah
14.    Jaga kata-kata dan cara mengucapkannya
15.    Mulailah dengan penghargaan dan pujian yang jujur
8.                  Wewenang
Jika kita sudah dapat mempengaruhi orang lain, kemungkinan kita dapat memiliki wewenang atau kekuasaan dalam berorganisasi. Wewenang adalah hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum yang dimana dengan hak tersebut seseorang atau badan hukum dapat memerintah atau menyuruh untuk berbuat sesuatu.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1.       Pandangan klasik (classical view) Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah
2.       Pandangan penerimaan (acceptance view) Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi berikut:
·         Dia dapat memahami komunikasi
·         Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
·         Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan
·         Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.

Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
·         Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
·         Wewenang Staff Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli biasannya merupakan istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
·         Wewenang Fungsional Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.

C.     KESIMPULAN
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dimana psikologi manajemen sangat dibutuhkan dalam organisasi, karena dalam berorganisasi kita harus dapat mengatur pekerjaan kita. Selain itu komunikasi juga sangat dibutuhkan dalam berorganisasi untuk berinteraksi dengan yang lainnya, komunikasi juga membuat kita dapat memiliki hubungan yang baik dengan sesama. Lalu dalam berorganisasi kita harus tahu cara memengaruhi orang lain. Jika kita sudah mengetahui cara yang tepat, bisa saja kita memiliki wewenang dalam organisasi tersebut.

Jadi, Psikologi manajemen sangat penting dalam komunikasi organisasi yang dapat memberi pengaruh perubahan perilaku orang lain untuk mendapatkan  suatu wewenang dalam sebuah organisasi

Daftar Pustaka
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas Indonesia

Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Robbias, S.P & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi 2 (edisi 12). Salemba Empat:
Jakarta

Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Media Presindo

Ulfha, Nadia. 2016. Psikologi Manajemen. http://nadiaulfha25.blogspot.co.id/2016/09/psikologi-manajemen-tugas-1.html, diakses pada 30 september 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar