PSIKOLOGI
MANAJEMEN

Nama
Anggota Kelompok:
Bella
Apriana (12514101)
Kelvin
Rino P (15514805)
Marlinda
Diah N (16514418)
Nadia
Ulfha(17514743)
Polina
Arienday (18514456)
3
PA 19
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca serta dapat menjadi sumber referensi bagi pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca serta dapat menjadi sumber referensi bagi pembaca.
Bekasi, September 2016
Penyusun
A.
PENDAHULUAN
Dalam
menjalani karirnya sebagai HRD di PT. Ruyung Karya Mandiri, Pak Aswani
menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia hadapi terkait dengan hubungan
dengan kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah kerja, dan
pakAsmawi terkadang merasa sangat kewalahan dengan memperkerjakan karyawan
baru.
Karyawan
baru tersebut harus mulai mempelajari segala sesuatu dari awal dan menurut
beliau ini bisa menjadi masalah besar ketika perusahan ini sedang mendapatkan
permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya, permasalahan yang umum terjadi
adalah upah atau gaji yang sering kali di nilai terlalu rendah.
Dan
yang terakhiri ialah konflik yang sering terjadi antara expatriat atau staff
asing yang di tempatkan oleh perusahan yang menjalin kerja sama dengan PT. Ruyung
Karya Mandiri dengan karyawan setempat. Beberapa karyawan mengaku bahwa
terkadang perbedaan budaya yang sering kali mengakibatkan munculnya
kesalahpahaman.
Pada
contoh kasus di tahun 2007, PT.Ruyung Karya Mandiri menjalin kerjasama dengan
salah satu hotel di Dubai dalam mencari waitres serta room cleaning service
untuk hotel tersebut. Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke
Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena perbedaan budaya dimana orang
Dubai berbicara memang dengan nada keras dan lantang beberapa karyawan merasa
bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang Dubai tidak bermaksud
demikian, hal tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi.
Pada
kasus diatas banyak terjadi permasalan yang dihadapi, dimana pak aswani belum
mengerti bagaimana mengatur organisasi, komunikasi dengan yang lain pun belum
terjalin dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang
masalah psikologi manajamen, organisasi, komunikasi, dimensi-dimensi
komunikasi, wewenang, pengaruh, dan sebagainya.
B. TEORI
1. Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Stoner). Ada 4 fungsi utama dalam manajemen antara lain perencanaan,
pengoraganisasian, pengarahan, pengawasan.
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur /
me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dengan ditemukan dan
dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan
yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Ilmu
psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan atau organisasi.
2.
Organisasi
Psikologi manajemen dibutuhkan dalam berorganisasi. Apa itu organisasi?
Menurut Dimock (1960:129) Organisasi adalah suatu cara yang sistematis untuk
memadukan bagian-bagian yang saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh
dimana kemenangan, koordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Organisasi (industri) dapat kita pandang sebagai suatu
system yang terbuka.
Kast & Rosenzweig (1974) mengartikan system sebagai
“suatu kesatuan keseluruhan yang terorganisasi, yang terdiri dari dua atau
lebih bagian, komponen atau subsistem, yang saling tergantung, yang dipisahkan
dari suprasistem sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat
ditemukenali”.
Orrganisasi (industry) sebagai suatu system terdiri dari
subsistem, yaitu satuan kerja yang besar seperti divisi atau urusan. Satuan
kerja yang besar ini terdiri dari satuan-satuan kerja yang lebih kecil
(sub-sistem), seperti bagian. Setiap bagian terdiri dari satuan kerja yang
lebih kecil lagi, misalnya seksi. Demikian seterusnya sampai ke satuan kerja
yang kita tetapkan sebagai yang terkecil, yaitu tenaga kerja.
Untuk mencapai tujuan dalam berorganisasi dibutuhkannya
komunikasi yang baik agar memudahkan jalannya organisasi.
3.
Definisi komunikasi
Menurut Laswell, komunikasi adalah proses yang menggambarkan
siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
Menurut Carl I. Hovland, Komunikasi adalah proses dimana seseorang
individu komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang
bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
Shannon dan Weaver (1949), berpendapat bahwa komunikasi
adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain,
sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Wiseman dan Barker mengemukakan bahwa model komunikasi
memiliki 3 fungsi, sebagai berikut:
1. Menggambarkan proses komunikasi;
2. Menunjukan hubungan visual
3. Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Sementara Deutsch mengatakan bahwa model komunikasi mempunyai
empat fungsi, sebagai berikut :
1. Fungsi pengorganisasian. Model membantu mengorganisasikan
unsur-unsur secara sistematis, sehingga kita memperoleh gambaran secara
holistic
2. Fungsi penjelasan. Model membantu menjelaskan penyajian
informasi secara sederhana
3. Fungsi heraustik. Model memberikan gambaran mengenai
unsur-unsur pokok dari suatu proses atau system
4. Fungsi prediksi. Model dapat memperkirakan hasil atau akibat
yang dicapai (Sendjaja, 1999)
4.
Dimensi-dimensi
komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa dimensi yaitu:
1. Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan
(isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi
merujuk pada isi pesan.
2.
Dimensi Hubungan
Dimensi hubungan disandi secara nonverbal dan menunjukkan
bagaimana cara menunjukkan dan mengisyarakatkan bagaimana proses komunikasi
antara satu sama lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan.
Dalam komunikasi massa dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain,
termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun
bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan, warna
tulisan yang dipakai, dll.
3.
Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu
komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan
satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal
balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang
memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi,
sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.
5.
Pengaruh
Pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak
langsung kita dapat mempengaruhi orang lain dalam segala hal. Misalnya saat
kita memberikan saran kepada teman kita tentang masalah yang ia hadapi,
kmungkinan ia akan terpengaruh dengan saran yang kita berikan.
WJS. Poerwardaminta berpendapat bahwa, pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari suatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang
berkuasa atau yang bekekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (
Poerwardaminta: 731)
6.
Kunci-kunci
perubahan perilaku
Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan
perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang
dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi
dimana dia hidup dan beraktifitas.
2. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini
terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to
change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau
program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami
perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap orang
mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda.
Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan
seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :
1. Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini
adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain.
2. Orang penting sebagai referensi Apabila seseorang itu penting
bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh.
Orang inilah yang dianggap kelompok referensi, seperti : guru, kepala suku dan
lain-lain.
3. Sumber-sumber daya Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas
misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, keterampilan dan pelayanan. Pengaruh
sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
4. Kebudayaan Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan
pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola
hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek
dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam
terhadap perilaku. Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan
seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa
orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.
7.
Bagaimana
memperngaruhi orang lain
Dalam mempengaruhi orang lain kita harus memiliki beberapa
cara yakni:
1. Jangan mengkritik
2. Jangan mempermalukan orang lain
3. Jangan reaktif
4. Gunakan kalimat positif
5. Tertarik terhadap orang lain
6. Ikuti arah pembicara orang lain
7. Biarkan orang lain menunjukan kebolehannya
8. Berikan lebih daripada yang diharapkan
9. Percaya pada orang lain
10. Menyesuaikan cara berpikir dengan lawan bicara anda
11. Mintalah pendapat sebagai gant perintah langsung
12. Gunakan kata-kata lawan bicara
13. Mulailah dengan cara yang ramah
14. Jaga kata-kata dan cara mengucapkannya
15. Mulailah dengan penghargaan dan pujian yang jujur
8.
Wewenang
Jika kita sudah dapat mempengaruhi orang lain, kemungkinan
kita dapat memiliki wewenang atau kekuasaan dalam berorganisasi.
Wewenang adalah hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum yang dimana
dengan hak tersebut seseorang atau badan hukum dapat memerintah atau menyuruh
untuk berbuat sesuatu.
Ada
dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan
klasik (classical view) Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian
secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah
2. Pandangan
penerimaan (acceptance view) Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah,
bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak
semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan
menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
Menurut
Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat
kondisi berikut:
·
Dia dapat memahami komunikasi
·
Dia percaya bahwa perintah tersebut
tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
·
Perintah tersebut tidak bertentangan
dengan kepentingan secara keseluruhan, dan
·
Secara fisik dan mental mampu
menjalankan perintah tersebut.
Wewenang
Lini, Staff dan Fungsional
·
Wewenang Lini
Dimiliki
oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi
secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis
yang menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
·
Wewenang Staff Dilakukan oleh orang
atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini.
Staff ahli biasannya merupakan istilah yang menggambarkan posisi tersebut.
Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan
analisis yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan
pengendalian.
·
Wewenang Fungsional Kadang organisasi
mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.
C. KESIMPULAN
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur /
me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dimana psikologi
manajemen sangat dibutuhkan dalam organisasi, karena dalam berorganisasi kita
harus dapat mengatur pekerjaan kita. Selain itu komunikasi juga sangat
dibutuhkan dalam berorganisasi untuk berinteraksi dengan yang lainnya,
komunikasi juga membuat kita dapat memiliki hubungan yang baik dengan sesama.
Lalu dalam berorganisasi kita harus tahu cara memengaruhi orang lain. Jika kita
sudah mengetahui cara yang tepat, bisa saja kita memiliki wewenang dalam
organisasi tersebut.
Jadi,
Psikologi manajemen sangat penting dalam
komunikasi organisasi yang dapat memberi pengaruh perubahan perilaku orang lain
untuk mendapatkan suatu wewenang dalam sebuah organisasi
Daftar Pustaka
Munandar,
Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas
Indonesia
Nasikun.
(1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Robbias,
S.P & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi 2 (edisi 12). Salemba
Empat:
Jakarta
Sarwono,
S.W. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
Suprapto,
Tommy. 2006. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta :
Media Presindo
Ulfha,
Nadia. 2016. Psikologi Manajemen. http://nadiaulfha25.blogspot.co.id/2016/09/psikologi-manajemen-tugas-1.html, diakses
pada 30 september 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar