Selasa, 30 Mei 2017

psikoanalisis menganalisa psikopatologis berdasarkan perkembangan psikoseksual (softskill)

PENDAHULUAN 

Psikoterapi sangat banyak digunakan untuk menterapi beberapa gangguan misalnya depresi, fobia, OCD, Histeria, ketergantungan pada alkohol dll. psikoterapi juga ada banyak bentuknya seperti psikoanalisa, behavior, dan humanistik. Disini kita akan membahas tentang mengapa psikoterapi dalam psikoanalisis menganalisa psikopatologis berdasarkan perkembangan psikoseksualnya?


Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang biasa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latarbelakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Bentuk-bentuk psikoterapi itu sendiri ada banyak, diantaranya adalah Psikoanalisa terapi yang dikemukakan oleh Freud. Terapi psikoanalisis ini merupakan pengembangan dari teori- teori psikoanalisa dari Sigmund freud, pada teori ini Freud memusatkan perhatiannya pada pentingnya masa kanak-kanak awal. Dalam pandangan ini benih-benih dari gangguan psikologi sudah ditanamkan pada tahun-tahun awal pertumbuhan. Dasar dari terapi psikoanalisa adalah konsep dari Sigmund Freud dan beberapa pengikutnya. 

Tujuan dari psikoanalisa adalah menyadarkan individu dari konflik yang tidak disadari serta mekasisme pertahanan (defense mechanism) yang digunakan untuk mengembalikan kecemasan. Apabila motif dan rasa takut yang tidak disadari telah diketahui maka hal-hal tersebut dapat diatasi dengan cara yang lebih rasional dan realistis. Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian masa dewasa. Dalam psikoanalisis ini ia memiliki beberapa pandangan, antara lain: kesadaran dan ketidaksadaran, struktur kepribadian, insting dan kecemasan, mekanisme pertahanan ego dan perkembangan psikoseksual (dalam Basuki, 2008).

Struktur Kepribadian : Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga system atau aspek, yaitu:

a. Id (aspek biologis),
b. Ego (aspekp sikologis)
c. Superego (aspek sosiologis).

Psikoanalisis dalam pengertian lain (Hjelle& Ziegler, 1992): Teori mengenai kepribadian & amp; psikopatologi, serta metode terapi untuk gangguan kepribadian teknik untuk menyelidiki pikiran & perasaan individu yang tidak disadari. Menurut Freud psikopatologi sebagai masalah dalam perkembangan, yaitu terganggunya kepribadian individu pada saat melewati tahap-tahap psikoseksual. Bagi Freud, perkembangan kepribadian sebagai sesuatu yang komulatif, sehingga gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatik yang berpengaruh sampai individu dewasa. Psikopatologi menurut psikoanalisis ada beberapa jenis yaitu : histeria, fobia, obsesi-kompulsif, depresi, dan ketagihan obat (Alwisol, 2005 : 45).

a. Histeria

Histeria merupakan gangguan fisik, misalnya lumpuh, tuli, buta, dst. Yang penyebabnya bukan factor jasmaniah tetapi factor kejiwaan. Menurut Freud hysteria merupakan transformasi dari konflik-konflik psikis menjadi mal fungsi fisik.

b. Fobia

Fobia adalah ketakutan yang tidak realistis. Freud memandang gangguan ini sebagai dampak dari kecemasan yang dialihkan, bias berupa kecemasan yang berkaitan dengan impuls seksual maupun kecemasan akibat peristiwa traumatis.

c. Obsesi-kompulsif

Obsesi adalah ide tertentu yang selalu melekat pada diri seseorang sedangkan kompulasi adalah dorongan (bersifat paksaan dari dalam) untuk melakukan tindakan tertentu, yang sebenarnya tidak perlu, secara berulang-ulang .

d. Depresi

Depresi merupakan gangguan jiwa dengan gejala-gejala perasaan tidak mampu, tidak berguna dan berharga. Menurut Freud, depresi berakar pada kehilangan cinta berkenaan dengan oedipus complex, sehingga dia marah pada diri sendiri

e. Ketergantungan pada alcohol dan obat-obatan

Menurut Freud ketergantungan seseorang pada alcohol maupun obat-obatan dilator belakangi oleh instink kematian (thanatos) yang ada pada orang yang bersangkutan. 

Perkembangan Psikoseksual Freud mengatakan bahkan setiap orang mempunyai seksualitas anak-anak (infantilesexuality) yaitu dorongan seksual yang terdapat pada bayi. Dorongan ini akan berkembang terus menjadi dorongan seksualitas pada orang dewasa, melalui beberapa tahap perkembangan, yaitu:

a. Oral (0-2 tahun): daerah kepuasan seksual terdapat pada area sekitar mulut.

b. Anal (2-3 tahun): daerah kepuasan seksual terdapat pada anus.

c. Phalic (3-6 tahun): daerah kepuasan terdapat pada alat kelamin (mulai mengerti jenis kelaminnya) namun tidak bertujuan untuk mengembangkan keturunan.

d. Latent (6-12 tahun): fase ini adalah fase sembunyi dimana seseorang tidak menunjuk anak aktivitas seksualnya.

e. Genital (+12 tahun): fase remaja kepuasan seks terutama berpusat pada alat kelamin.

referensi 

http://psikopatologi.blogspot.co.id/2015/10/psikoanalisis.html
http://www.psychologymania.com/2011/10/pengertian-psikoterapi.html
Alwisol. (2004). Psikologi kepribadian. Malang: Universitas muhammadyah malang.
Tomb, D.A. (2000). Buku saku psikiatri: Edisi keenam. Jakarta: EGC


Nama Kelompok:

Bella Apriana
Marlinda Diah N
Nadia Ulfha
Polina Arienday 

Logoterapi (softskill)

LOGOTERAPI
Awalnya Logoterapi diperkenalkan oleh Victor Frankl yaitu seorang dokter ahli penyakit syaraf dan jiwa. Kata logosterapi berasal dari bahasa yunani yaitu “logos” bearti makna ( meaning) dan Rohani ( Sprititualitiy), sedangkan terapi yaitu penyembuhan atau pengobatan. Logosterapi secara umum dapat digambarkan sebagai corak psikologi/ psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna yang didambakannya. Terdapat tiga asas utama logoterapi yang menjadi inti dari terapi ini:
1.      Hidup itu memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan dan kepedihan sekalipun.
2.      Setiap manusia memiliki kebebasan yang hampir tidak terbatas untk menentukan sendiri makna hidupnya
3.      Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap terhadap peritistiwa tragis yang dapat diletakkan lagi yang menimpa dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
Tujuan logo terapi adalah agar setiap pribadi:
a.       Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama yang dianutnya;
b.      Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan diabaikakn bahkan terlupakan
c.       Memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mampu tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.
Pandangan logoterapi terapi terhadap manusia yaitu:
a.       Manusia merupakan kesatuan utuh dimensi ragawi, kejiwaan dan spiritual.
b.      Manusia memiliki dimensi spiritual yang terintegrasi dengan dimensi ragawi dan kejiwaan.
c.       Manusia mampu melakukan self-detachment, yakni dengan sadar mengambil jarak terhadap dirinya serta mampu meninjau dan menila dirinya sendiri
d.      Manusia adalah makhluk yang terbuka terhadap dunia luar senantiasa berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sosial budaya serta mampu mengolah lingkungan fisik di sekitarnya.
Logoteapi sebagai teori kepribadian
Kerangka berpikirnya adalah sebagai berikut:
Setiap manusia ingin mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logo terapi kebahagiaan itu tidak datang begitu daja tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memnuhi keinginannya untuk hidup bermakna. Seseorang yang mengalami keberhasilan maka ia merasakan kebermaknaan hidup, begitu juga sebaliknya.
Logoterapi sebagai salah sati metode konseling
            Logoterapi digunakan untuk menolong klien untuk mencari dan menemukan makna eksistensi diri yang sepenuhnya. Hal ini berarti menolong klien bukan hanya untuk melihat kemungkinan-kemungkinan dari nilai hidup yang memberi makna tetapi juga menemukan relevansi dari nilai-nilai tersebut dalam kehidupan peribadinya. Logoterapi biasanya digunakan untuk klien-klien PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), karena orang yang mengalami stress akibat trauma biasanya menyalahkan diri sendiri atau menyalakan orang lain atas kejadian terebut.

KESIMPULAN
             Logoterapi merupakan terapi yang digunakan dengan memandang makna hidup sebagai tindakan terapi. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita baik itu baik maupun tidak itu merupakan suatu nikmat yang harus diterima oleh manusia. Sehingga dengan kita menerima semua nikmat yang diberikan kita dapat memaknai hidup kita dengan baik. Dengan logoterapi klien diharapkan dapat termotivasi untuk tetap tegar dalam mengahadapi setiap kejadian dalam hidupnya.

kelompok 
Bella Apriana
Marlinda Diah N
Nadia Ulfha
Polina Arienday